Kamis, 04 Juni 2015




Rajin  Pangkal  Pandai,  Hemat  Pangkal  KayaHidup   Hemat
Rajin  Pangkal  Pandai,  Hemat  Pangkal  Kaya“, begitulah  peribahasa bangsa  kita  mengatakan,  tetapi  sayangnya  peribahasa  tersebut  belum  di implementasikan  secara  menyeluruh.  Berbeda  dengan  Jepang,  di  mana masyarakatnya  sangat  menerapkan  hidup  hemat  dalam  berkehidupan. Selain  itu,  orang-orang  Jepang  juga  sangat  rajin  dalam  belajar  dan  berhidup  hemat.  Hidup  dengan  berkecukupan  dan  mampu  mengatur  ke uangan  bagi  mereka  adalah  sumberdari  kekayaan. Untuk  itu,  dalam  kesehariannya  orang  Jepang  menerapkan  pola hidup  dengan  bekerja  keras  dan  hidup  hemat.
Hal  ini  bertujuan  untuk menggapai  kesuksesan  dengan  cara  cepat,  meskipun  bagi  kebanyakan orang  masih  dianggap  hal  yangsulit.  Ketika  pola  hidup  tersebutditerapkan, mereka  akan  menggapai  keuntungan  dalam  berbagai  sistem  secara keseluruhan. “Besar  Pasak  daripada  Tiang”,  begitulah  akibat  dari  orang-orang yang  tidak  mampu  me-manage  keuangan  mereka  dengan  baik.  Ketika pendapatan  dan  pengeluaran  pada  kenyataannya  besar  pengeluaran, hasilnya  orangtersebut  akan  mengalami  kesusahan  hidup,  bahkan  akan meminjam  uang  ke  sana  dan  ke  mari  setiap  bulannya.  Ketika  pasak  dan tiang  seimbang,  maka  hasilnya  pun  akan  aman-aman  saja.
Tetapi,  jika dalam  jangka  panjang  seperti  itu  terus-menerus,  justru  termasuk  orang-orang  yang  rugi  karena  menghabiskan  seluruh  hidupnya  hanya  dengan hasil  yang  pas-pasan.  Artinya,  mereka  tidak  mempersiapkan  bekal  untuk masa  depan  mereka.
Hal ini berbeda  dengan  orang-orang  Jepang. Dimana peribahasa bangsa Indonesia tidak berlaku  pada  mereka.  Pada  kenyataannya  mereka  menerapkan  pola  hidup,  besar  tiang  daripada  pasak,  artinya  besar pendapatan  dibandingkan  pengeluaran  sehingga  mereka  dapat  meng- investasikan  sisa  uang  yang  mereka  dapatkan  untuk  masa  depan. Selain  pola  hidup  hemat  yang  diterapkan  oleh  orang-orang  Jepang, mereka  juga  mempunyai  poin  plus  yang  tidak  dimiliki  oleh  bangsa  kita. Mereka  sangat  anti  kepada  pola  hidup  konsumerisme,  artinya  mereka sangat  tidak  menyukai  pola  hidup  dengan  ketergantungan  kepada  bangsa  lain,  seperti  masyarakat  Indonesia  saat  ini.
Masyarakatnya  sangat  konsumeris  dengan  mengandalkan  produk  dari  bangsa  lain,  tanpa  pernah  berinisiatif  untuk  mengadakannya  sendiri. Bahkan  akibat  ketergantungan  terhadap  produk  luar  negeri  mem- buat  produsen  lokal  menjadi  banyak  yang  gulung  tikar  diakibatkan  kalah bersaing  dengan  investor  dari  luar  negeri.  Kenyataan  ini  berbeda  dengan Jepang,  di  mana  mereka  menerapkan  pola  hidup  yang  cinta  kepada  pro- duk  lokal,  bahkan  mereka  sangat  membatasi  produk  luar  yang  masuk  Ke negaranya.
Bagi  mereka,  inilah  pola  hidup  hemat  di  mana  mereka  berpartisipasi  untuk  membantu  perekonomian  mereka  dengan  mengonsumsi produk  dalam  negeri  untuk  memajukan  negaranya.*Copyright : kisahsukses.info

1 komentar:

  1. terimakasih banyak, sangat menarik sekali...

    http://obattraditional.com/

    BalasHapus