Kamis, 04 Juni 2015

Belajar Bertanggung Jawab


Belajar  Bertanggung  JawabSifat setiap manusia memang berbeda-beda satu sama lainnya karena setiap  manusia  diberikan  akal  untuk  berpikir  dan  bertindak.  Perbedaan sifat  manusia  tersebutlah  yang  menjadikan  warna  dalam  kehidupan.  Ada orang  yang  bertanggung  jawab  dengan  apa  yang  dilakukannya,  ada  yang konsisten,  ada  juga  yang  kerjaannya  hanya  menyalahkan  orang  lain  ketika
ia  melakukan  kesalahan.
Orang  yang  bertanggung  jawab  terhadap  yang  ia  lakukan  akan  menjadikan  dirinya  sebagai  orang  yang  konsisten  sehingga  akan  dihormati  oleh orang  lain.  Akan  tetapi,  berbeda  dengan  seseorang  yang  ketika  berbuat kesalahan  justru  menyalahkan  orang  lain.  Tindakan  semacam  ini  akan menjadikan  dirinya  seseorang  yang  berjiwa  kerdil,  tidak  konsisten,  tidak  ber-
tanggungjawab,  dan  berdampak  pada  tindakan-tindakan  negatif.  Hal  yang semacam  ini  akan  membuat  seseorang  tersebut  menemui  jalan  buntu untuk  menggapai  kesuksesan.
Sekarang  Anda  sebagai  pemimpin  bagi  diri  Anda,  akan  membawa langkah  yang  mana  untuk  menggapai  kesuksesan.  Jika  Anda  memilih  untuk bertanggung  jawab  terhadap  tindakan  Anda,  maka  Anda  telah  melakukan tindakan  yang  tepat.  Tetapi,  jika  Anda  lebih  memilih  untuk  berbohong  demi menutupi  kesalahan  yang  Anda  buat,  maka  tindakan  Anda  adalah  kesalahan  yang  fatal.  Ingatlah,  tindakan  negatif  yang  Anda  lakukan  akan  berdampak  negatif  bagi  psikologis  Anda,  jadi  jangan  lakukan  tindakan  yang seharusnya  tidak  Anda  lakukan.
Belajar  dari  Seorang  W.  Mitchell
Belajar  dari  Seorang  W.  MitchellW.  Mitchell  adalah  seseorang yang  luar  biasa,  meski  dirinya  telah  menjalani  banyak  kecelakaan  buruk,  yang  membuat  wajahnya,  tidak  lebih  dari tambalan  cangkokan  kulit  beraneka  warna  dan  kedua  tangannya  kehilangan Jari-jari. Ia  menerima  enam  belas  pembedahan  sesudah  peristiwa  kecelakaan  sepeda  motor  yang  membakar  lebih  dari  65%  badannya.  Namun Mitchell,  Seorang  bekas  marinir,  tidak  pernah  mau  percaya,  bahwa  ia sudah  terkalahkan.  “Aku  bertanggung  jawab  terhadap  pesawatku  sendiri.
Bagaimanapun  ini  adalah  masa  suka  dan  duka  yang  harus  kutanggung. Aku  dapat  memilih  untuk  memandangnya  sebagai  suatu  kemunduran  atau sebagai  titik awal.”Enam  bulan  setelah  Mitchell  sembuh  dari  cidera  yang  dialaminya, Mitchel  mengemudikan  pesawat  lagi.  Mitchell  membeli  sebuah  rumah bergaya  Victoria  di  Colorado,  sejumlah  properti,  sebuah  pesawat  dan  bar. ia  masih  berkongsi  dengan  dua  orang  temannya  mendirikan  perusahaan pabrik  pendiangan  kayu  yang tumbuh  menjadi  perusahaan  swasta  terbesar kedua  di  Vermont.  Tahun  berikutnya,  ia  mengalami  kecelakaan,  pesawat yang  dikemudikan  Mitchell  menabrak  landasan  pacu  saat  lepas  landas, besi  menghantam  dua  belas  tulang  belakangnya  yang  berhubungan  dengan rongga  dada  dan  membuatnya  lumpuh  secara  permanen  dari  pinggang  ke bawah  dan  kedua  belah  kakinya  menjadi  kecil  dan  tanpa  gerakan  di  atas kursi  roda.
Kejadian  tersebut  mengakibatkan  Mitchel  tidak  mampu  mengambil garpu.  memencet  tombol  telepon  atau  pergi  ke  kamar  mandi  tanpa  bantuan  orang  lain.  Mitchell  tidak  gentar,  ia  bangkitkan  semangat  dirinya  ditengah  kenyataan,  bahwa  ia  lumpuh,  dan  berusaha  siangdan  malam,  meraih sebanyak  mungkin  kemandiriannya  kembali.  la  tidak  mau  hidup  berdasar-
kan  belas  kasihan  dan  pertolongan,  ia  berlatih  untuk  bisa  melakukan  pekerjaan-pekerjaannya  sendiri,  walaupun  ia  harus  berjuang  untuk  hal  itu.
Mitchell  masuk  arena  politik,  ia  menang  sebagai  Walikota  Crested  Butte, Colorado. Semangat  hidupnya  yang tinggi  dan  rasa  tanggungjawabnya  atas  pekerjaannya  membuat  dirinya  mampu  bangkit  kembali.  Setelah  mengalami kejadian  mengerikan  dalam  hidupnya.  Untuk  kali  ini,  Mitchell  mencalonkan diri  untuk  duduk  di  Kongres.  Mengubah  penampilannya  yang  ganjil  bukan sebagai  kelemahan  apalagi  sebagai  pembatas,  Mitchel  mengubahnya menjadi  aset.  ia  kampanye  dengan  slogan  “Bukan  sekadar  wajah  bagus”.
Terlepas  dari  wajahnya  yang  mula-mula  amat  mengejutkan  orang, Mitchell  mulai  belajar  naik  kano.  la  jatuh  cinta  dan  menikah.  Meraih  gelar master  dalam  bidang  administrasi  pemerintahan  dan  tetap  menerbangkan pesawat.  Aktif  dalam  gerakan  lingkungan  serta  jadi  pembicara  ceramah umum.
Sikap  mental  positif  Mitchell  yang  tidak  tergoyahkan  oleh  batas-batas  fisik,  mengganjarnya  untuk  muncul  dalam  “Today  Show”  dan  “Good Morning  America”  sekaligus  tampil  dalam  artikel-artikel  di  Parade,  The New  York  Times,  dan  lain-lain.  “Sebelum  aku  lumpuh,  ada  sepuluh  ribu  hal yang  dapat  kulakukan,  dan  kini  tersisa  lima  ribu  hal.  Saya  akan  fokuskan
hal-hal  yang  masih  bisa  saya  lakukan  dan  tidak  terus-menerus  memikirkan yang  hilang  dari  padaku.
Hal-hal  yang  bisa  dilakukan,  asal  dilakukan  dengan  tekun,  masih  bisa membuat  kisah  sukses  yang  luar  biasa.  Kelemahan  fisik  bukan  halangan, karena  ada  banyak  hal  lain  yang  bisa  membuat  sukses,  selain  modal  fisik. Begitu  hebat  bukan  perjuangan  seorang  W.  Mitchell  dalam  memerjuangkan  hidupnya?  Tanggung  jawab  atas  diri  dan  pekerjaannya lah  yang
membuatnya  mampu  bertahan.  la  tidak  mau  hidup  dengan  pamrih  belas kasih  dari  orang  lain,  la  bertanggung  jawab  atas  dirinya  sendiri  dan  apa yang  ia  kerjakan.  Walaupun  kecelakaan  dialaminya,  bahkan  hampir  saja menghilangkan  nyawanya  tidak  lantas  membuatnya  trauma,  la  tetap  tegar dan  konsisten  dalam  menjalani  hidupnya  dan  mampu  bertahan  untuk  menang.
Menjadi    seorang    wirausahawan    dituntut    tanggung  jawab    yang tinggi  terhadap  pekerjaan  dan  kehidupan  pribadinya.  Menjadi  seorang wirausahawan  tidaklah  mudah,  hal  ini  disebabkan  tingkat  risiko  yang  tinggi. Tanggung  jawab  dalam  menjalani  sebuah  usaha  sangat  dituntut  untuk itu  apalagi  seorang  wirausaha  berhadapan  langsung  dengan  karyawan, partner,  donatur  dan  customer  kerja  yang  sangat  dituntut  mobilitas  dan tanggung  jawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar