ia melakukan kesalahan.
Orang yang bertanggung jawab terhadap yang ia lakukan akan menjadikan dirinya sebagai orang yang konsisten sehingga akan dihormati oleh orang lain. Akan tetapi, berbeda dengan seseorang yang ketika berbuat kesalahan justru menyalahkan orang lain. Tindakan semacam ini akan menjadikan dirinya seseorang yang berjiwa kerdil, tidak konsisten, tidak ber-
tanggungjawab, dan berdampak pada tindakan-tindakan negatif. Hal yang semacam ini akan membuat seseorang tersebut menemui jalan buntu untuk menggapai kesuksesan.
tanggungjawab, dan berdampak pada tindakan-tindakan negatif. Hal yang semacam ini akan membuat seseorang tersebut menemui jalan buntu untuk menggapai kesuksesan.
Sekarang Anda sebagai pemimpin bagi diri Anda, akan membawa langkah yang mana untuk menggapai kesuksesan. Jika Anda memilih untuk bertanggung jawab terhadap tindakan Anda, maka Anda telah melakukan tindakan yang tepat. Tetapi, jika Anda lebih memilih untuk berbohong demi menutupi kesalahan yang Anda buat, maka tindakan Anda adalah kesalahan yang fatal. Ingatlah, tindakan negatif yang Anda lakukan akan berdampak negatif bagi psikologis Anda, jadi jangan lakukan tindakan yang seharusnya tidak Anda lakukan.
Belajar dari Seorang W. Mitchell
W. Mitchell adalah seseorang yang luar biasa, meski dirinya telah menjalani banyak kecelakaan buruk, yang membuat wajahnya, tidak lebih dari tambalan cangkokan kulit beraneka warna dan kedua tangannya kehilangan Jari-jari. Ia menerima enam belas pembedahan sesudah peristiwa kecelakaan sepeda motor yang membakar lebih dari 65% badannya. Namun Mitchell, Seorang bekas marinir, tidak pernah mau percaya, bahwa ia sudah terkalahkan. “Aku bertanggung jawab terhadap pesawatku sendiri.
Bagaimanapun ini adalah masa suka dan duka yang harus kutanggung. Aku dapat memilih untuk memandangnya sebagai suatu kemunduran atau sebagai titik awal.”Enam bulan setelah Mitchell sembuh dari cidera yang dialaminya, Mitchel mengemudikan pesawat lagi. Mitchell membeli sebuah rumah bergaya Victoria di Colorado, sejumlah properti, sebuah pesawat dan bar. ia masih berkongsi dengan dua orang temannya mendirikan perusahaan pabrik pendiangan kayu yang tumbuh menjadi perusahaan swasta terbesar kedua di Vermont. Tahun berikutnya, ia mengalami kecelakaan, pesawat yang dikemudikan Mitchell menabrak landasan pacu saat lepas landas, besi menghantam dua belas tulang belakangnya yang berhubungan dengan rongga dada dan membuatnya lumpuh secara permanen dari pinggang ke bawah dan kedua belah kakinya menjadi kecil dan tanpa gerakan di atas kursi roda.
Kejadian tersebut mengakibatkan Mitchel tidak mampu mengambil garpu. memencet tombol telepon atau pergi ke kamar mandi tanpa bantuan orang lain. Mitchell tidak gentar, ia bangkitkan semangat dirinya ditengah kenyataan, bahwa ia lumpuh, dan berusaha siangdan malam, meraih sebanyak mungkin kemandiriannya kembali. la tidak mau hidup berdasar-
kan belas kasihan dan pertolongan, ia berlatih untuk bisa melakukan pekerjaan-pekerjaannya sendiri, walaupun ia harus berjuang untuk hal itu.
kan belas kasihan dan pertolongan, ia berlatih untuk bisa melakukan pekerjaan-pekerjaannya sendiri, walaupun ia harus berjuang untuk hal itu.
Mitchell masuk arena politik, ia menang sebagai Walikota Crested Butte, Colorado. Semangat hidupnya yang tinggi dan rasa tanggungjawabnya atas pekerjaannya membuat dirinya mampu bangkit kembali. Setelah mengalami kejadian mengerikan dalam hidupnya. Untuk kali ini, Mitchell mencalonkan diri untuk duduk di Kongres. Mengubah penampilannya yang ganjil bukan sebagai kelemahan apalagi sebagai pembatas, Mitchel mengubahnya menjadi aset. ia kampanye dengan slogan “Bukan sekadar wajah bagus”.
Terlepas dari wajahnya yang mula-mula amat mengejutkan orang, Mitchell mulai belajar naik kano. la jatuh cinta dan menikah. Meraih gelar master dalam bidang administrasi pemerintahan dan tetap menerbangkan pesawat. Aktif dalam gerakan lingkungan serta jadi pembicara ceramah umum.
Sikap mental positif Mitchell yang tidak tergoyahkan oleh batas-batas fisik, mengganjarnya untuk muncul dalam “Today Show” dan “Good Morning America” sekaligus tampil dalam artikel-artikel di Parade, The New York Times, dan lain-lain. “Sebelum aku lumpuh, ada sepuluh ribu hal yang dapat kulakukan, dan kini tersisa lima ribu hal. Saya akan fokuskan
hal-hal yang masih bisa saya lakukan dan tidak terus-menerus memikirkan yang hilang dari padaku.
hal-hal yang masih bisa saya lakukan dan tidak terus-menerus memikirkan yang hilang dari padaku.
Hal-hal yang bisa dilakukan, asal dilakukan dengan tekun, masih bisa membuat kisah sukses yang luar biasa. Kelemahan fisik bukan halangan, karena ada banyak hal lain yang bisa membuat sukses, selain modal fisik. Begitu hebat bukan perjuangan seorang W. Mitchell dalam memerjuangkan hidupnya? Tanggung jawab atas diri dan pekerjaannya lah yang
membuatnya mampu bertahan. la tidak mau hidup dengan pamrih belas kasih dari orang lain, la bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan apa yang ia kerjakan. Walaupun kecelakaan dialaminya, bahkan hampir saja menghilangkan nyawanya tidak lantas membuatnya trauma, la tetap tegar dan konsisten dalam menjalani hidupnya dan mampu bertahan untuk menang.
membuatnya mampu bertahan. la tidak mau hidup dengan pamrih belas kasih dari orang lain, la bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan apa yang ia kerjakan. Walaupun kecelakaan dialaminya, bahkan hampir saja menghilangkan nyawanya tidak lantas membuatnya trauma, la tetap tegar dan konsisten dalam menjalani hidupnya dan mampu bertahan untuk menang.
Menjadi seorang wirausahawan dituntut tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah, hal ini disebabkan tingkat risiko yang tinggi. Tanggung jawab dalam menjalani sebuah usaha sangat dituntut untuk itu apalagi seorang wirausaha berhadapan langsung dengan karyawan, partner, donatur dan customer kerja yang sangat dituntut mobilitas dan tanggung jawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar