Kamis, 04 Juni 2015

Belajar dari Katak Tuli tentang Makna Hidup


Belajar  dari  Katak  Tuli  tentang  Makna  HidupSuatu  hari  sekelompok  katak  sedang  berjalan-jalan  melintasi  hutan, sebagian  katak  dari  rombongan  terjatuh  pada  lubang  yang  dalam  sekali. Semua  katak  yang tersisa  di  atas  hanya  bisa  mengelilingi  mereka  melalui lubang  di  atas  saja.  Ketika  melihat  betapa  dalamnya  lubang,  mereka  berkata  pada  katak-katak tersebut  bahwa  mereka  lebih  baik  mati. Katak-katak  tersebut  terus  berusaha  melompat  agar  tidak  menemui kematian  karena  terjebak  di  dalam  lubang.
Katak  yang  lainnya  tetap  mengatakan  agar  mereka  berhenti  melompat  dan  lebih  baik  mati,  karena  tindakan  mereka  berdua  adalah  sia-sia  belaka,  karena  jurang  mereka  yang harus  dilompati  di  luar jangkauan  para  katak tersebut,  sehingga  mereka  menginstruksikan  untuk  berhenti  saja,  dan  matilah  dengan  tenang  di  lubang  itu. Satu  persatu  katak  yang  berada  di  dalam  lubang  mulai  menyerah dan  putus  asa,  akan  tetapi  ada  satu  katak  yang  tidak  berhenti  melompat  terus  menerus,  meski  ia  telah  jatuh  berpuluh-puluh  kali,  tidak  pernah  ia hiraukan,  teman-temannya  yang  menyerah  pun  ia  tidak  hiraukan  mereka. mereka  mengatakan  tindakan  sang  katak  tersebut  adalah  sia-sia.
Setelah  berjuang  dan  entah  berapa  kali  sang  katak  terjatuh  dan  kemudian  bangkit  kembali,  akhirnya  terjadi  keajaiban,  sang  katak  tersebut mampu  melompat  tinggi  hingga  mampu  keluar  dari  lubang,  semua  mata teman-teman  sang  katak  yang  berada  di  luar  lubang  terheran-heran,  mengapa  ia  bisa  keluar  dari  lubang,  sedangkan  yang  lainnya  mati  karena  berputus  asa  terjebak  pada  lubang  yang  dalam. Ketika  dia  sampai  di  atas,  ada  seekor  katak  yang  memberanikan diri bertanya  “Apa  kau  tidak  mendengar  teriakan  kami?”  Lalu  katak  itu  (dengan membaca  gerakan  bibir  kodok  yang  lain)  menjelaskan  bahwa  ia  tuli.  Akhirnya  mereka  sadar  bahwa  saat  di  bawah  tadi  mereka  dianggap  telah  memberikan  semangat  kepada  kodok  tersebut. Sebuah  kejadian  yang  sangat  mengesankan  bukan!  Sebuah  kisah yang  mengisyaratkan  kepada  kita  untuk  tidak  terpengaruh  dengan  ucapan negatif  orang  lain,  melainkan  ucapan  negatif  tersebut  hendaknya  dijadikan sebagai  motivasi  bagi  kita  untuk  membuktikan  kepada  mereka  bahwa  kita mampu  sukses.
Kekuatan  hidup  dan  mati  ada  di  lidah.  Kekuatan  kata-kata  yang  diberikan  pada  seseorang  yang  sedang  “jatuh”  justru  dapat  membuat  orang tersebut  bangkit  dan  membantu  mereka  dalam  menjalani  hari-hari.  Kata-kata  buruk  yang  diberikan  pada  seseorang  yang  sedang  “jatuh”  dapat membunuh  mereka.  Hati-hatilah  dengan  apa  yang  akan  diucapkan.  Suarakan  ‘kata-kata  kehidupan’  kepada  mereka  yang  sedang  menjauh  dari  jalur hidupnya.  Kadang  memang  sulit  dimengerti  bahwa  ‘kata-kata  kehidupan’ dapat  membuat  kita  berpikir dan  melangkah jauh  dari  yang  kita  perkirakan.
Semua  orang  dapat  mengeluarkan  ‘kata-kata  kehidupan’  untuk  membuat  rekan  dan  teman  atau  bahkan  kepada  yang  tidak  kenal  sekalipun untuk  membuatnya  bangkit  dari  keputusasaannya,  kejatuhannya,  atau  pun kemalangannya.  Sungguh  indah  apabila  kita  dapat  meluangkan  waktu  kita untuk  memberikan  spirit  bagi  mereka  yang  sedang  putus  asa  dan  jatuh.
Kejadian-kejadian  buruk  yang  Anda  alami  akibat  perkataan  orang  lain  hendaknya  tidak  usah  Anda  hiraukan.  Anda  harus  berpikir  positif  dengan  menjadikan  ucapan-ucapan  yang  menjatuhkan  dari  mereka  sebagai  motivasi tersendiri  bagi  Anda,  untuk  mengaktualisasikan  diri  Anda,  serta  membuktikan kepada  orang-orang  yang  beranggapan  buruk  kepada  Anda  adalah  salah, buat  kagum  mereka  dengan  kemampuan  Anda  sehingga  mereka  akan bertekuk  lutut  di  hadapan  Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar