NAMA : RAHMATTULLAH
KELAS : TESCO (XII IPS)
MAN 2 BATAM
assalamualaikum wr wb.
Saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya ketika masuk MAN 2 batam. pertama saya melihat MAN 2 batam saya tidak tau menau tentang sekolah tersebut. dalam pikiran saya sekolah in hanyalah sebatas sekolah madrasah yang berdiri di tengah tengah sekolah MIN dan MTSN. ketika saya mendaftarkan diri saya sebagai calon siswa MAN 2 batam, dan melampirkan berkas berkas persyaratan. setelah jelang 3 minggu, saya di telpone oleh salah seorang guru ,ia mengatakan kalau saya keterima di sekolah tersebut, pada bulan juli saya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh osis MAN 2 yaitu pesantren kilat, awal saya memijakan kaki saya di gerbang, saya melihat ada beberapa orang berdiri seperti robot,tidak bergerak,tidak bicara. awalnya saya sedikit heran dengan tingkah laku tersebut, setelah saya mencari tau mengenai hal tersebut, rupanya itu sebagian dari kegiatan osis MAN 2. yaa bisa dibayangin bagaimana tampang tampang orang tersebut yang disebut dengan TIMDIS (tim disiplin) seperti macan tdak makan selama 3 minggu, ciri cirinya matanya melotot seperti nenek lampir gentayangan tapi kelaperan hahahhaaa. gak kebayang kan bagaimana seramnya. apalagi ketika ada salah seorang siswa terlambat. mereka mnghukum sambil memarahi siswa tersebut , ya kami hanya sekedar bisa menonton aksi tersebut, karena kami tidak dapat membelanya,apabila kami membelanya yaaa siap siap saja pulang kerumah hanya tinggal nama. saya kurang mengerti akan hal tersebut, karena banyak siswa yang ketakutan dengan sikap mereka yang seolah olah mau memangsa kami. padahal tujuan mereka hanya sekedar mendidik kami,akan tetapi sikap mereka yang bikin jantung kami seperti mau copott.
setelah kami melaksanakan pesantren kilat kurang lebih dari 3 hari, kami pun mengikuti kegiatan MOS(masa orientasi siswa) dimana kami diajarkan bagaimana caranya sopan santun, menghormati yang lebih tua dan lain lain. hari pertama kami mengikuti lomba kerajinan tangan yaitu membuat mading 3 dimensi dengan tema masuknya kebudaiaan asing. kami melaksanakanakan proses kegiatan tersebut ,kami mengalami sedikit kusahan yaitu kekurangan bahan mading. dan paling sialnya salah seorang timdis mengetahui mengenai hal tersebut , kelompok kami di esekusi di ruangan panas, kenapa disebut panas, karena ruangan tersebut tempat diaman ketika ada kesalahan atau masalah , tersebutlah di pakai untuk menyelasikannya. saya kira yang disebut ruangan panas itu ruangan yang sumpek,tidak ada cela angin atau pun ac, boro boro ac kipas pun tak adaa.. disana kami mendapatkan hukuman yang sangat menyakitkan , ketika saya melihat tampang mereka yang sangar sangar, seperti macan tutul kehilangan lakinya,
